CONTOH PUISI TENTAN KEBUDAYAAN

Contoh puisi tentang kebudayaan

Puisi 1

Negri elok penuh pesona
Menebar istiadat bangsa
Pusaka nenek moyang kita
memukau mata dunia
Indah ragam budaya indonesia
Gemulai tarian daerahnya
Tangkasnya pencak silat
Lugunya wayang golek
Uniknya ukiran batik
Merdunya suara gamelan
Itulah indonesia
Aku bangga….
Menjadi anak indonesia
Melestarikan budaya bangsa
Warisan leluhur kita

Puisi 2

Indonesiaku…..
Negeri yang kaya akan budaya dan keanekaragamannya
Beragam adat istiadat, bahasa dan suku bangsa
Beraneka ragam flora dan fauna
Indonesia, negeri yang melimpah akan rempah-rempahnya
Menjadi ciri khas bangsa
Negeri yang di penuhi dengan keberagaman keindahan budaya indonesia
Sangat bangga rasanya dilahirkan disini
Pulau jawa yang kaya akan keindahan batiknya
Kalimantan yang kaya akan pohonnya
Papua yang indah dengan raja ampatnya
Oh negeriku, Sungguh beragam budaya ku ini
Semoga kebudayaan indonesia tak akan pernah luntur
Akan selalu ada disanubari kita
Tak boleh ada satupun yang merampas kebudayaan indonesia
Mari kita jaga kebudayaan kita agar tidak ada yang merampasnya

Puisi 3

Indahnya negeri ini
dalam buaian ibu pertiwi
negri ini di penuhi dengan keberagaman
nuansa keindahan budaya indonesia
Bangsa ini kaya akan budaya
penuh dengan symphoni yang indah
mengapa tidak kita lestarikan ?
mengapa tidak kita pertahankan ?
Ini bangsa kita..
ini negri kita..
ini kebudayaan kita..
kita hidup, kita dewasa dalam negeri tercinta ini

Puisi 4

Nusantara Indonesia
Beribu pulau yang ada
Bepuluh-puluh provinsi pun juga
Daur-baur globalisasi merajalela
Tak lepas jua budayanya
Bali punya kecak
Betawi punya pencak
semua bak meninggalkan bercak-bercak
Benih rasa budaya luhur yang selalu siap memberontak
Lihatlah awan mulai menipis
Itulah.. nenek moyangmu sedang menangis
Dilihatnya budaya luar yang masuk dengan beringis
mencuci otak rakyat tradisional sampai habis
Yang tertinggal hanyalah pusaka
Yang tertera hanyalah nama
Unik, apa itu Indonesia?
Bukan lagi hingga kini dan nanti
Menunggu generasi muda membangkitkan budaya yang telah mati

Puisi 5

Negeri yang berbendera merah dan putih
Begitu pula kaya akan seni dan budaya
Serta menjunjung tinggi akan semangat patriotisme
Semangat kami hanya untuk bangsaku Indonesia
Takkan ada lagi tumpah darah di negeriku
Terbanglah setinggi tinggi nya sang garuda
Berkobarlah bendera sang merah putih
Ini budaya ku
Tak kan ada yang merampasnya
Engkau merampasnya?
Akan ada pertumpahan darah yang mengalir
Demi bangsa ku, bangsa Indonesia
Pulau jawa akan keindahan batiknya
Kalimantan kaya akan pohon bangkirai
Papua yang indah dengan wisata raja ampatnya
Oh negeriku
Sungguh ragam budaya ku ini

Puisi 6

Indahnya negeri ini
dalam buaian ibu pertiwi
negri ini di penuhi dengan keberagaman
nuansa keindahan budaya indonesia
Bangsa ini kaya akan budaya
penuh dengan symphoni yang indah
mengapa tidak kita lestarikan ?
mengapa tidak kita pertahankan ?
Ini bangsa kita..
ini negri kita..
ini kebudayaan kita..
kita hidup, kita dewasa dalam negeri tercinta ini
Kini saatnya untuk kita saling bersatu
saling melestarikan budaya
saling menjaga apa yang akan kita lestarikan
dan mempertahankan nuansa budaya indonesia.

Puisi 7

terhampar ribuan pulau
dimana banyak kehidupan
tempat berbagi bahagia
tempat kuterlahir
yang akan selalu
terngiang diingatanku
selalu…..
terdapat bermacam budaya
yang menyatukan kita
satu…Indonesia
kultur budaya yang indah
yang terhampar dari sabang hingga merauke
kaulah kebanggaanku
kaulah jati diriku
kubangga hidup dibumi pertiwi ini
sejuta kata tak dapat kugambarkan
akan indah budaya yang kau miliki
kucinta kau Indonesiaku

Puisi 8

Aku dan Indonesiaku
Kami di sini menjadi penghuni selat dan samudera yang luas
Indonesiaku yang kaya
Kaya akan budaya
Beragam adat istiadat
Menjunjung tinggi martabat santun
Safanah bagi kekayaan alam yang melimpah ruah
Aku berdiri di sini
Memandang langit Indonesiaku
Cerah
Terang
Namun ada kekalutan pada butiran awan gemawangnya
Aku tak tahu kenapa
Tak tahu bertanya pada siapa
Karena hanya sepi yang sekelilingku
Indonesiaku masih dalam sepi yang berkalut
Katanya budaya di sini diagungkan
Masyarakatnya tepoh selero
Gemah ripah lohjinawi
Sering kudengar ungkapan itu di televisi
Belum lagi kisah pemimpinnya yang perkasa
Terhormat di singgasana instananya
Memimpin negeri menjadi garang
Ditakuti lawan disegani kawan
Indonesiaku
Memang masih tetap berdiri
Akar-akarnya belum tercerabut
Tapi dedaunnya mulai rontok
Bukan
Bukan karena penjajah masuk lagi
Bukan
Bukan karena si asing-asing yang datang dari seberang sana ingin bertransaksi jual beli seperti tempo dulu
Bukan
Bukan
Kekalutan ini karena rakyatnya, termasuk aku
Sedang berada di persimpangan prahara
Kami lagi sibuk membanggakan diri, tapi dengan budaya korupsi
Kami lagi sibuk menyenangkan diri, lupa akan toleransi
Kami tengah sibuk mempersiapkan pemilu, lupa makna demokrasi
Kami tengah sibuk menghujat para pembesar negeri, lupa memaknai diri sebagai warga negeri
Kami menyibukkan diri dengan budaya luar, lupa bahwa budaya sendiri tengah diincar oleh negara lain
Kami menyibukkan diri membangun aliansi ke luar negeri, rapuh persatuan di dalam negeri sendiri
Oh…, kami seakan telah lupa makna bhinneka tunggal ika
Kami lupa, kami pelupa
Aku
Di mana aku?
Masih sendiri ku lihat awan tak beranjak
Ia bahkan mulai menghitam
Lalu perlahan memuntahkan hujan
Hujan Indonesiaku
Membasahi tanah airku
Membersihkan semua hati legam yang berkecamuk
Dan semoga saja mengembalikan semua yang telah rusak agar aku bisa bersama lagi dengan Indonesiaku
Agar kami bisa menikmati kembali
Lantunan lagu di pagi hari
Berdecak kagum pada gerak penari
Berdendang riang dalam memanen padi
Menegakkan simbol-simbol pemersatu
Menjadi bangsa kuat sekali lagi
Agar aku dan Indonesiaku bukan lagi katanya berbudaya, tapi memang begitulah adanya.

Puisi 9

Semburat menyadarkan aku dari lamunanku
Bergegas maniti kali
Mengejar waktu sampai di titian sana
Bertemu dengan sahabatku
Bercerita tentang wak haji yang ingin menikah lagi
Kudengar di televisi
Seorang eyang menyimpan banyak istri
Yang banyak istri menyimpan harta korupsi
Harta korupsi dibagi-bagi atau dimakan sendiri
Kulihat mata telanjang
Para penari berlenggak lenggok
Di karpet merah yang terhampar
Para pesohor memamerkan lekuk, sepatu, dan berupa-rupa anting
Oh… si penjual minyak keliling tak mau kalah
Gayanya flamboyan
Mengikuti gerak angin
Langkahnya pasti
Pasti bulan depan tersandung hutang lagi
Kata orang negeri ini bagai peri cantik
Sayapnya emas, tubuhnya penuh kilauan yang meyilaukan
Berjajar dari Sabang hingga Merauke
Menjadi pemantik kedatangan orang untuk berkenalan
Paradoks
Kini anak bangsa tak lagi perduli
Mereka hanya mementingkan diri sendiri
Tak mau lagi berkahwan dengan pribumi
Gayanya kebarat-baratan
Meniru tarian kuda
Bahkan terang-terangan menghina budaya sendiri
Tengoklah itu
Mereka tak lagi hidup sederhana
Mereka tak perduli lagi akan kesantunan bangsa
Jika sudah seperti ini
Tak perlu nanti mereka menjerit-jerit ketika warisan bangsa diakui oleh negara lain
Tak perlu
Karena ketika ibu pertiwi sudah menangis
Mereka tak perlu mencium kakinya
Tak perlu meminta maaf
Karena budaya telah terkikis
Oleh deburan keangkuhan, keegoisan
Mungkin saja
Kita tengah menunggu
Menunggu sebuah kehancuran

Komentar

  1. Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatu...
    Salam sejahterah bagi kita semua..
    Mohon maaf bilah postingan saya mengganggu. Perkenalkan nama saya mbak Alfianitra Purba asal magelang seorang mantan PRT duluh kerja di kota malaka malaysia selama 8 tahun, Sekedar info, Sengajah saya bercerita disini siapa tahu ada teman di luar atau dalam negri ingin merubah nasib seperti saya, karna saya sudah tahu manis pahitnya jadi PRT.. Berkat postingan teman" kemaren di suara BMI saya bisa kenal namanya abah cahyono ternyata beliau guru spiritual yang sering membantu orang melalui penarikan uang gaib, nomer togel, pelaris usaha/bisnis, dll.. Singkat cerita.. Saya sangat berterima kasih kepada abah cahyono atas bantuan beliau melalui penarikan uang gaibnya sebesar 1 milyard hidup saya sangat jauh lebih baik dari sebelum saya tidak menyangka kalau saya bisa sesukses ini karna saya yang dulunya hanya seorang pembantu rumah tangga di malaysia dengan gaji pas"an bahkan saya juga selalu dihina orang alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya rumah dan usaha sendiri berkat bantuan beliau. Saya tidak tau harus berbuat apa untuk membalas kebaikan beliau karna banyakNya orang yg perna saya telpon dari google dan facebook yang orang bilang pintar untuk di minta bantuanNya tidak ada satu pun yg berhasil malah hutang saya tambah banyak dan saya informasikan bahwa abah cahyono tidak buka praktek dimanapun, karna banyak orang yang mengaku dari anggota atau murid abah, Bagi anda yg diluar negri maupun dalam negri butuh bantuan beliau jangan takut atau maluh segerah hubungi langsung nomer pribadi abah cahyono di nomer 085-213-737-273 / +62852-1373-7273 untuk mengetahui caranya.. Semua akan berubah Karna kesuksesan ada pada diri kita sendiri. Yakin dan percaya bahwa itu semua akan tercapai berkat bantuan dari abah dan muda"han anda cocok dan beliau bisa membantu anda seperti saya. Sekian dan terima kasih semoga dengan adaNya pesan singkat ini bisa bermanfaat kepada teman" semua...

    BalasHapus
  2. Menurut saya temanya lebih ke Cinta tanah air. Maaf klo salah

    BalasHapus
  3. Kalo boleh tau siapa pengarang nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya seharusnya kasih nama pengarang, karna bisa aja kena langagr hak cipta gitu

      Hapus
  4. terimah kasih :-) :)hihi (^_^)hihihi ( *_*)emmmm hmmm ($_$) wah wow

    (>_<) ~UwU~ '_' hmmmm? +_+ ma** ^_^ bercanda


    TERIMAH KASIH (^_^) (>_<)

    BalasHapus
  5. Min siapa pengaranya min puisi nomor 8

    BalasHapus
  6. Kak saya pakai satu kalimatnya yah, buat tugas kuliah 🙏

    BalasHapus
  7. Suka dengan penempatan kata dalm tiap baitnya

    BalasHapus
  8. Saya izin ambil salah satu puisinya ya buat lomba film

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Berantai Antara ; Pecinta, Pejuang Dan Penjual Telur Oleh Sastra

Aturan Penomoran Surat